Pemilu adalah salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat
secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby, dan lain-lain kegiatan. Meskipun
agitasi dan propaganda di negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye
pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh
para kandidat atau politikus selalu komunikator politik. Dalam pemilu, para
pemilih dalam pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta
pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye
dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah
pemungutan suara dilakukan proses perhitungan dimulai. Pemenang pemilu
ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya
telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta dan disosialisasikan kepada
pemilih.
Baru-baru ini, tanggal 9 April 2014
ini kita telah menggunakan hak pilih kita ketika sudah beranjak 17 tahun atau
lebih untuk memilih wakil-wakil legislatif kita dan mewadahi suara-suara rakyat
di DPR, DPD, dan DPRD. Dari 46 partai yang diumumkan oleh KPU (Komisi Pemilihan
Umum) yang telah berhasil memenuhi syarat dan verifikasi sehingga terpenuhilah
12 partai nasional yang diusung oleh KPU sebagai peserta pemilihan umum
legislatif 2014. Sebagai pemilih yang cerdas kewajiban rakyat Indonesia untuk
memilih siapa dan partai mana yang layak mewakili rakyat sebagai anggota dewan.
Tugas yang diemban mereka sangatlah berat dalam menjalankan roda pemerintahan,
tanpa ada pengetahuan, pengalaman berpolitik, berwawasan luas, dan mampu
menangani masalah rakyat akan sulit dijalani oleh pemerintah. Disamping itu
tidak hanya KPU yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilihan umum, tetapi
rakyat Indonesialah sebagai main player
yang harus memperhatikan perannya, tanpa adanya suara rakyat maka pesta
demokrasi indonesia tidak akan berjalan. Maka dari itu, rakyat harus peka
terhadap calon partai yang diusung KPU, kemudian pemilih juga harus tahu profil
atau background kandidat yang diusung
masing-masing partai. Kita sebagai main
player harus cerdas dalam memilih, jangan terbuai oleh janji-janji partai
atau kadernya. Perhatikanlah visi dan misi kader atau partai yang sesuai dengan
tujuan pancasila dan undang-undang, beserta bentuk kongkrit yang ditunjukkan.
9 Juli 2014 yang akan datang akan menjadi pesta akbar
demokrasi indonesia setelah 9 April 2014 silam kita memilih wakil-wakil
legislatif yang duduk dikursi DPR, DPD, dan DPRD. di momen tersebut rakyat
indonesia akan menatap masa depannya melalui PILPRES (Pemilihan Presiden), oleh
karena itu peran rakyat patut diutamakan dalam berpartisipasi pemilihan
presiden. KPU telah mengusung 2 partai nasional besar beserta koalisinya untuk
maju sebagai CAPRES (Calon Presiden) dan CAWAPRES (Calon Wakil Presiden). Partai
utama yang diumumkan KPU adalah Partai Gerindra dan koalisinya mengusung nama
Prabowo Subianto (CAPRES) dan Hatta Rajasa (CAWAPRES) sebagai nomor urut 1,
kemudian Partai PDIP dan koalisinya mengusung nama Joko Widodo (CAPRES) dan
Jusuf Kalla (CAWAPRES) sebagai nomor urut 2. Kedua pasangan calon inilah akan
memperebutkan kursi Presiden dan Wakil Presiden, rakyat yang cerdas akan tahu
mana calon pasangan yang layak, memiliki integritas, dan mampu memimpin
indonesia dikancah nasional maupun internasional. KPU sebagai mediator harus
mampu mensosialisasikan kepada rakyat untuk MEMILIH dan galakkan GOLPUT TIDAK
BAIK, berbagai cara yang telah dilakukan KPU untuk membantu rakyat dalam
menilai kedua calon pasangan ini sangat berguna bagi kita untuk menjadi pemilih
yang cerdas seperti Debat CAPRES dan CAWAPRES yang diadakan KPU setiap
minggunya mulai dari penetapan kedua calon pasangan ini sebagai CAPRES dan CAWAPRES
hingga batas waktu debat yang ditentukan KPU. Selain program yang dicanangkan
KPU menjelang PILPRES, kedua calon pasangan ini juga berdemokrasi, berorasi,
mengambil hati rakyat, dan yang biasa disebut blusukan rakyat juga dilakukan oleh
kedua calon tersebut untuk mendapatkan suara rakyat dalam PILPRES mendatang.
JADILAH PEMILIH YANG CERDAS, JAUHI GOLPUT!!