Sabtu, 07 Januari 2012


BAB XII
Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan 

I.               Keuangan Perusahaan
Kumpulan contoh laporan keuangan perusahaan dagang yang harus diketahui sebelumnya bentuk laporan keuangan perusahaan dagang dengan laporan keuangan perusahaan jasa hampir sama, hanya ada perbedaan pada Contoh laporan laba ruginya. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan neraca dan perusahaan model baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang adalah sama. Dalam Contoh laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat tiga laporan pokok yaitu:
1.     laporan laba/rugi.
2.     laporan perubahan modal.
3.     laporan neraca.
·        Pengertian Estimasi
Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi , yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang , anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.

II.            Estimasi Penjualan
·        Dekomposisi
1. Memisahkan faktor-faktor Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), dan Random (R) pada data penjualan historis.
2. Menggabungkan kembali fator-faktor T, S, C, dan R untuk estimasi penjualan tahun yang akan datang.
3.  Estimasi penjualan dapat menggunakan dua model: Additive Model dan Multiplicative Model.
4.     There is no one model which will be perfect in every situation.
·        Trend (T), Seasonal (S), Cyclical (C), Random(R)
·   Trend factor – Gerakan data yang menunjukkan arah umum (general direction)
·   Seasonal factor – Fluktuasi reguler dalam satu periode jangka pendek. Misal: Harian, bulanan, triwulanan, atau semesteran
·     Cyclical factor - Fluktuasi reguler dalam satu periode jangka panjang. Misal: Siklus perekonomian UK nampak setiap 9 tahunan
·    Random factor – Faktor lain yang ikut mempengaruhi suatu time series. Secara keseluruhan, biasnya efeknya sangat kecil. Namun, dari waktu ke waktu faktor ini dapat memiliki pengaruh yang signifikan dan unpredictable terhadap data.
·        Additive Model
·        DATA = f (T, S, C, R)
·        D = T + S + C + R
·    For many models there will not be sufficient data to identify the cyclical element. Thus, the model will be reduced to
l         D = T + S + R
·  Since the random elemen is unpredictable, we shall make a working assumption that its overall value, or average value, is 0. Thus, the model will be simplified to
l         D = T + S
·        MULTIPLICATIVE MODEL
·        DATA = f (T, S, C, R)
·        D = T x S x C x R
·     Again, the lack of data will often mean that the cyclical element cannot be identified. Thus, the model will become
l         D = T x S x R
·  Since the random elemen is unpredictable, we shall make a working assumption that its overall value, or average value, is 1. Thus, the model will be simplified to
l         D = T x S

III.      Estimasi Produksi
adalah anggaran penjualan yang disesuaikan pada perubahan persediaan yang ada.

IV.        Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Biaya langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk suatu proses produksi yang dapat dengan mudah dihubungkan secara ekonomi terhadap produk yang dihasilkan. Biaya langsung juga dapat diartikan sebagai biaya yang terlibat langsung  dengan produk, yang biasanya dikeluarkan untuk membiayai tenaga kerja, dan bahan baku. Biaya langsung itu sendiri dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian , yaitu :
1.     Biaya bahan baku langsung (direct material cost)
Biaya bahan baku  langsung (BBBL) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk bahan yang akan diolah menjadi bagian produk atau produk jadi, dan pemakaiannya dapat merupakan bagian integral pada produk tertentu. Biaya bahan baku ini bisa terdiri dari biaya untuk bahan baku utama, yaitu bahan baku yang harus ada dan apabila tidak ada dapat menghambat proses produksi. Selain itu ada biaya bahan baku penolong, yaitu bahan baku yang menjadi pelengkap bahan baku utama dapat diolah menjadi produk jadi, bila bahan penolong ini tidak ada, proses produksi tidak akan terganggu.
2.     Biaya tenaga kerja langsung (direct manufacturing labor cost)
Biaya tenaga kerja langsung merupakan hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundanga-undangan atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dapat dihitung dengan menggunakan formulasi berkut ini [Usry, 1997, hal 26]:

BTKL = Waktu kerja (jam) x (upah pekerja/jam)

3. Biaya Pemakaian Mesin Langsung (direct manufacturing machine cost) Biaya pemakaian mesin langsung merupakan biaya yang dikeluarkan atas penggunaan  mesin untuk memproduksi produk  yang dihasilkan oleh perusahaan. Biaya pemakaian mesin langsung (BPML) dapat dihitung dengan menggunakan formulasi berkut ini [Usry, 1997, hal 27]:

BPML = (jam mesin / umur ekonomis) x (harga mesin)

4.     Biaya Pemakaian Listrik Langsung (direct manufacturing electric cost)
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya penggunaan  listrik untuk menjalankan peralatan yamg digunakan dalam proses produksi produk.  Biaya pemakaian listrik langsung (BPLL) dapat dihitung dengan menggunakan formulasi berkut ini [Usry, 1997, hal 27]:

BPLL = (Jam Mesin) x (Power) x (Biaya per Kwh)

Sehingga, dapat ditentukan biaya langsung produksi satu unit rak pada stasiun kerja tersebut. Penentuan biaya langsung ini dapat ditulis sebagai berikut [Usry, 1997, hal 28]:
Biaya Langsung  = BBBL + BTKL + BPML+ BPLL

V.             Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi

VI.        Upah Langsung
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja berupa uang.

VII.    Estimasi Beban Fabrikase
Adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi.

VIII. Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang diperlukan :
1.     Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung.
2.     Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.

IX.          Estimasi Beban Penjualan
Adalah beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu. misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

X.             Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
  • tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
  • perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
  • penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

XI.        Estimasi Laba Rugi
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a.    Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

XII.    Estimasi Kas
Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada. apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.

XII I.    Refrensi
-          paliandri.files.wordpress.com/2011/04/budget-estimasi-penjualan.ppt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar