Karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar
berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
dari fakta dan merupakan pengetahuan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam karangan dan laporan ilmiah:
I.
Karangan
Ilmiah
a.
Timbangan
Baku
Timbangan Buku adalah sama dengan kritik yaitu Tulisan yang menyatakan
tentang pertimbangan atau pendapat yang disampaikan mengenai Kelebihan dan Kekurangan isi sebuah
karya yang dibuat oleh seseorang dan dapat disampaikan dalam bentuk tertulis
maupun lisan oleh siapa saja.
b.
Ringkasan
Ringkasan (Precis) merupakan
suatu cara yang efektif untuk mengungkapkan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk yang singkat. Ringkasan bertolak dari suatu naskah asli, lebih singkat.
Maka dari itu ringkasan disebut reproduksi.
Dalam ringkasan dapat diketahui gaya bahasa, ilustrasi, dan
penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan. Sari karangan dibiarkan tanpa
hiasan. Walaupun bentuknya ringkas, Precis
tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli. Seorang
pengarang atau penulis sebuah ringkasan, berbicara dengan suara
pengarang/penulis asli. Selain tetap mempertahankan keaslian sudut pandang
pengarang/penulis, ringkasan juga tetap mempertahankan urutan isi karangan
tersebut. Dengan kata lain, ringkasan tetap sesuai dengan urutan isi dari
pengarang asli, hanya saja dipersingkat berdasarkan pemahaman pembaca. Adapun
cara membuat ringkasan sebagai berikut :
a.
Membaca naskah asli beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum dan maksud pengarang/penulis.
b.
Mecatat gagasan utama atau gagasan yang
penting atau menggarisbawahinya.
c.
Membuat reproduksi atau menyusun kembali
suatu karangan singkat, berdasarkan gagasan-gagasan utama seperti yang dicatat
dan digarisbawahi diatas.
c. Timbangan
Pusataka
Timbangan Pustaka adalah tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang
sumber penulisnya seperti pengarang, nama buku, tahun, dan diterbitkan.
Timbangan Baku dan Timbangan Pustaka memiliki perbedaan ketika dilihat dari
segi aplikasinya yaitu pada resensi buku, jika resesnsi timbangan baku adalah mengenai
isi sebuah buku yang diresensi dan resensi timbangan pustaka adalah dengan
sumber penulisnya dengan adanya pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.
II.
Laporan
Ilmiah
a.
Macam-macam
laporan ilmiah
Menurut Mukayat D. Brotowidjoyo, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam
setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda
menurut setiap bidang ilmunya. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam
laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut:
1.
Laporan
Kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat
perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat
kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2.
Laporan
Akhir, yaitu laporan ini pada dasarnya dapat didahului dari laporan
kemajuan yang nantinya bermanfaat untuk melihat pencapaian yang diperoleh
antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan
akhir.
3.
Laporan
Berkala, yaitu disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan
karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat
diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan yang lainnya.
4.
Laporan
Hasil Uji, Laporan ini perlu menyertakan rekomendasi, setelah
disampaikan informasi mengenai hasil pengujian ilmiah yang telah dilakukan,
karena dimungkinkan akan menjadi suatu landasan kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah
berupa laporan penelitian, dalam setiap
laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu
penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses
penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan
hal yang paling penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan
baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
b.
Ciri-ciri
laporan
Mukayat berpendapat bahwa dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya,
bentuk, dan sifatnya. Laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam
aspek-aspek tertentu, oleh karena itu Mukayat menerangkan Ciri-ciri Ilmiah
yaitu:
1.
Ditujukan
kepada pembaca tertentu, laporan dibuat atas permintaan atau perintah.
Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik
dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditunjukan
kepada pembaca umum. Jika untuk umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau
selebaran.
2.
Sistematika
laporan kadang disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan
(dalam suatu hibah kompetensi), Biasanya berupa laporan panjang yang
terdiri atas. Halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian
pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul
pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam
surat-menyuratnya formal.
3.
Bahasanya
formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Ragam
bahasa yang terjadi dan dipergunakan dalam laporan ilmiah perlu adanya
penyesuaian dengan kaidah yang telah ditentukan dalam Ejaan Yang Disempurnakan
serta setiap kata baku terkandung makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
4.
Memperhatikan
kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan displin keilmuannya. Dalam
hal ini perlu diperhatikan mengenai isi dari pada laporan yang akan dibuat,
tentunya kaidah-kaidah ilmiah yang digunakan perlu diperhatikan dari bidang
ilmu yang ditekuninya. Sesuaikan dengan ketentuan ilmiah yang sudah ada.
5.
Objektif,
maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan itu
berupa induksi berdasarkan atas bukti spesifik. Jika dibuat suatu pujian atau
rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila
data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca
dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan
bersifat tentatif.
c.
Persyaratan
bagi pembuat laporan
Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus
dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk
menghemat tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiah disesuaikan dengan
situasinya, pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan
laporan ilmiah.
- Memiliki
pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering
kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan
pengetahuan dan pengalaman orang lain.
- Memiliki
sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan
tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan
pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak
lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa
sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca
laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh
laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau
dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
- Bersifat objektif, pernyataan yang
dibuat harus menurut kenyataan, kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh
kenyataan, walupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang
diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
- Kemampuan untuk menganalisis dan
menyemaratkan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi
subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan katanya satu
dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai
kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesemaratan berdasarkan beberapa
data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang
diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
- Kemampuan mengatur fakta secara
sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya
pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
- Pengertian akan kebutuhan pembaca.
Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim)
yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan
dipergunakan, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang
memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu
tergantung pembacanya.
III.
Kerangka
karangan laporan ilmiah
A.
Bagian Pembuka
I.1 Halaman judul.
I.2 Lembar
pengesahan.
I.3 Motto dan Persembahan
I.4. Kata pengantar
I.5 Daftar isi
I.6 Daftar Lampiran
B.
Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
II.1.a Latar belakang masalah
II.1.b Rumusan masalah
II.1.c Tujuan penelitian
II.1.d Manfaat penelitian
II.2 Kajian teori
atau tinjauan kepustakaan
II.2.a Pembahasan teori
II.2.b Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
II.2.c
Pengajuan hipotesis
II.3 Metodologi
penelitian
II.3.a Waktu dan tempat penelitian.
II.3.b Metode dan rancangan penelitian
II.3.c Populasi dan sampel
II.3.d Instrumen penelitian
II.3.e
Pengumpulan data
dan analisis data
II.4 Hasil
Penelitian
II.4.a Jabaran varibel penelitian
II.4.b Hasil penelitian
II.4.a Jabaran varibel penelitian
II.4.b Hasil penelitian
II.4.c Pengajuan hipotesis
II.4.d Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang
hasil yang
didapatnya.
II.4.e Saran
C.
Bagian penunjang
III.a Daftar pustaka.
III.b Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
IV.
Refrensi
-
Jonathan Sarwono.2010.Pintar Menulis
Karangan Ilmiah.Yogyakarta: Andi Offset
-
http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/
obat ampuh untuk sipilis
BalasHapusobat yang ampuh untuk sipilis
obat paling ampuh untuk penyakit sipilis
obat sipilis yg manjur
obat sifilis yg ampuh