Karangan adalah
kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang
fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.
Ada beberapa jenis karangan diantaranya adalah ilmiah, non ilmiah, dan semi ilmiah/populer.
I.
Penjelasan Karangan Non Ilmiah
Karya Non-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, tidak didukung dengan
fakta umum, biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer (tidak formal), dan
bersifat subjektif.
Dibawah ini merupakan ciri-ciri karangan yang berjenis Non Ilmiah, antara
lain:
-
Emotif
karangan ini menonjolkan sifat kemewahan yang lebih menonjol, tidak sistematis,
lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
-
Deskriptif,
karangan ini menunjukkan penjelasan yang bersifat aktual terhadap perkembangan
diri pribadi sehari-hari dengan disertai alur kehidupan yang jelas.
-
Persuasi,
terdapat suatu penilaian fakta tanpa bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif.
Lebih mendapatkan sumber dari pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif. Saat ini terdapat beberapa contoh mengenai karangan ilmiah yang
sering dijumpai di kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut:
1.
Novel,
sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk
cerita.
2.
Drama
adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh
aktor.
3.
Roman
adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya
melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
4.
Cerpen
adalah suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
5.
Dongeng
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
II.
Penjelasan Karangan Ilmiah
Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban kebenaran yang logis dan
sistematis tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Biasanya tulisan
ilmiah mengangkat tema seputar hal-hal yang bersifat aktual dan belum pernah
ditulis orang lain. Adapun secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah yang
diuraikan sebagai berikut:
a.
Objektif,
keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Kemudian, pernyataan dan
simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapapun dapat mengecek (memvertfikasi)
kebenaran dan keabsahannya.
b.
Netral,
hal ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c.
Sistematis,
uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti
pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca dengan mudahnya mengikuti alur
uraiannya.
d.
Logis,
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif, sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis digunakan pola deduktif.
e.
Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan), Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan
dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Atau pernyataan yang
emosional, menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih, dll. Hendaknya
dihindarkan.
f.
Tidak
Pleonastis, maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan (efektif). Kata-katanya
singkat, padat, dan jelas.
g.
Bahasa
yang digunakan adalah ragam formal bahasa yang digunakan dalam karangan ini
bersifat formal dan sesuai dengan EYD.
Adapun Karangan saat ini yang dapat digolongkan menjadi karangan ilmiah
antara lain.
-
Makalah
-
Laporan
-
Penelitian
Ilmiah
-
Skripsi
-
Tesis
-
Disertasi
III.
Penjelasan Karangan Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam
satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiinformal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan
karangan non-ilmiah.
IV.
Kesimpulan Perbedaan karangan Ilmiah
dengan Karangan Non Ilmiah, Istilah karya ilmiah dan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat
lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini,
ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penanaman tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui
adalah baik karya ilmiah maupun non ilmiah/fiksi dan non fiksi atau apa pun
namanya, kedua-duanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
a.
Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif)
b.
Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis
c.
Dala
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah
V.
Kesimpulan Perbedaan Karangan Ilmiah
dengan Karangan Semi Ilmiah, Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi.
Ciri-ciri ragam resmi yaitu:
-
Menerapkan
kesantunan ejaan (EYD)
-
Kesantunan
Diksi
-
Kesantunan
Kalimat
-
Kesantunan
Paragraf
-
Menggunakan
kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita
-
Memakai
kata baku atau istilah ilmiah, bukan populer
-
Menggunakan
makna denotasi, bukan konotasi
-
Menghindarkan
pemakaian unsur bahasa kedaerahan
-
Mengikuti
konvensi penulisan karangan ilmiah
a.
Bagian
awal karangan (preliminaries),
b.
Bagian
isi (main body)
c.
Dan bagian
akhir karangan ilmiah (refrence matter)
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah
populer dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang
bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang namun atau
populer yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang
efektif seperti pada karya sastra.
VI.
Refrensi
-
Jonathan
Sarwono.2010.Pintar Menulis Karangan Ilmiah.Yogyakarta: Andi Offset.
-
Egar.http://achmadfaroby.blogspot.com/2011/03/perbedaan-karangan-ilmiah-semiilmiah.html
-
HamdaniMulya.http://www.scribd.com/doc/48880445/Pengertian-Karya-Ilmiah.
-
http://uzi-online.blogspot.com/2012/03/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah.html