Rabu, 27 Juni 2012


Google Selesaikan Akuisisi Motorola 
Mobility
Proses akuisisi Motorola Mobility oleh Google dikabarkan akan selesai dalam waktu dekat ini! Persetujuan yang diberikan oleh Biro Anti Monopoli (Anti-Monopoly Bureau) di China menjadi kunci terakhir yang diperlukan Google untuk menyelesaikan proses akuisisi yang dimulai sejak bulan Agustus 2011 yang lalu tersebut!
GoogleMotorola
Sebelumnya, di bulan Febuari 2012 yang lalu, Google telah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Departemen Kehakiman (Department of Justice) Amerika Serikat terkait proses akuisisi tersebut. Dengan didapatnya persetujuan dari badan terkait di Amerika Serikat dan China tersebut, maka Google bisa segera melakukan finalisasi untuk proses akuisisi Motorola Mobility paling cepat di pertengahan minggu ini.
Bagi Google, akuisisi Motorola Mobility akan memberikan keuntungan bagi mereka di dalam persaingan di pasar smartphone. Paten yang dimiliki oleh Motorola Mobility, kurang lebih berjumlah 24 ribu paten, bisa dijadikan senjata oleh Google untuk melawan berbagai tuntutan yang dilayangkan oleh perusahaan-perusahaan saingan mereka terkait berbagai hal yang ada di sistem operasi Android dan perangkat-perangkat yang menggunakannya.
Walaupun Motorola akan segera diresmikan menjadi bagian dari keluarga besar mereka, Google tidak akan memberikan perlakuan khusus terhadap perusahaan tersebut terkait dengan penggunaan sistem operasi Android. Motorola akan tetap mendapat hak dan kewajiban yang sama seperti perusahaan-perusahaan lain yang juga menggunakan sistem operasi tersebut di produk-produk mereka.

Tanggapan : By Aviel Daning A
Menurut saya, jika titik permasalahannya mengenai system operasi dan perangkat – perangkatnya maka, sebaiknya pihak utama perusahaan membuat suatu hak paten yang diresmikan dunia berdasarkan undang – undang hak cipta yang telah ada. Jadi, dengan adanya hak paten tersebut tidak ada berbagai tuntutan yang dilayangkan oleh perusahaan dan jika perusahaan lain ingin memperbaharui dengan kreativitas baik itu perangkat atau feature. maka perusahaan harus mendapat suatu persetujuan dengan pihak pembuat hak cipta. Dengan adanya hal ini akuisisi bagi main company atau other company dapat diposisikan sebagaimana layaknya terhadap berbagai pihak. begitu juga peran pemerintah dunia harus ikut andil dalam masalah hak cipta dan kebebasan berkreatif.

Selasa, 19 Juni 2012


BELAJAR MEMILIH KEPUTUSAN

         
          Terkadang dalam hidup tak ada yang sempurna untuk didapatkan, sesuatu yang diinginkan harus dilakukan dengan penuh perjuangan tanpa perjuangan pun kita tak ada apa – apa. Sebuah nasihat yang sering didengarkan agar tetap terus berjuang dalam hidup itu adalah hal yang biasa dilakukan namun, apa praktiknya?, bagaimana prosesnya? Seperti apa kita harus merasakan praktiknya itu?

          Setelah lulus SMA adalah hal yang paling menentukan untuk seorang manusia memilih jalannya karena ini  adalah penting untuk memilih jalan apa yang harus dipilih, apakah kita harus kerja ataukah meneruskan studi?. Saya yang merasakan hal ini harus memilih akan hal itu karena pada dasarnya kemampuan yang saya miliki itu adalah menjadi pondasi bagi kita agar tetap terus berjuang dalam impian. Pada akhirnya saya memilih untuk meneruskan studi agar wawasan dan pengalaman yang saya dapat lebih banyak lagi. Ini adalah suatu pengalaman singkat dalam pengambilan keputusan yang mana jika tidak dipikirkan akan menerima resiko yang cukup berat bila dijalankan dengan terpaksa. Memang hal ini sangat spele adanya. Tetapi, kitalah yang akan menjadi pungguk akan masa depan yang diambil.  


INVESTASI dan PENANAMAN MODAL

I.              INVESTASI
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

1.    Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.

2.    Bentuk
-  Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
-        Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
-       Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.

3.    Resiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

II.          REFRENSI
-          http://www.duniainvestasi.com/bei/

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
INDONESIA

I.              PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

1.    Jenis & macam pengangguran
·       Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
a.     Pengangguran Terselubung
b.    Setengah Menganggur
c.     Pengangguran Terbuka
·       Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
a.     Pengangguran friksional
b.    Pengangguran konjungtural
c.     Pengangguran struktural
d.    Pengangguran musiman
e.     Pengangguran siklikal
f.      Pengangguran teknologi
g.     Pengangguran siklus

2.    Akibat pengangguran
·       Bagi perekonomian negara
a.     Penurunan pendapatan perkapita.
b.    Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c.     Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
·       Bagi masyarakat
a.     Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c.     Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

3.    Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.
a.    Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
·       Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
·       Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
b.    Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
·  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
·   Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
· Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
c.     Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
·       Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
· Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
d.    Cara Mengatasi Pengangguran Siklus
·       Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
·       Meningkatkan daya beli masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencat at tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 7,61 juta orang atau 6,32%. Jumlah ini mengalami penurunan 6% dibanding Februari 2011 yang sebesar 8,12 juta orang. Kepala BPS Suryamin menjelaskan, angka persentase pengangguran 6,32% di Februari 2012 turun dibandingkan Agustus 2011 yang sebesar 6,56% dan Februari 2011 yang sebesar 6,8%. Dimana angka pengangguran pada Februari 2011 adalah 8,12 juta, Agustus 2011 adalah 7,7 juta, dan Februari 2012 adalah 7,61 juta.
Lebih lanjut, tambahnya, jumlah angkatan kerja di Indonesia meningkat. Tercatat, jumlah angkatan kerja pada Februari 2012 mencapai 120,4 juta orang atau naik sekitar 3 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2011 yang sebesar 117,4 juta orang atau bertambah sebesar 1 juta orang dibanding Februari 2011.
Dari angkatan kerja tersebut, lanjut Suryamin, jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar 109,7 juta orang atau bertambah 1,5 juta orang dibanding keadaan Februari 2011.
Dari jumlah pengangguran terbuka sebesar 7,61 juta didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 10,34% dan TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,51%.
Jika dibandingkan keadaan Agustus 2011, TPT pada hampir semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD ke bawah naik 0,13% poin dan TPT untuk tingkat pendidikan Diploma I/II/III naik 0,34% poin. Selain itu, BPS mencatat penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2012 masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 55,5 juta orang (49,21%) dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 20,3 juta (17,99%).
Dalam setahun terakhir, pekerja berpendidikan rendah menurun dari 76,3 juta orang (68,6%) pada Februari 2011 menjadi 75,8 juta orang (67,2%) pada Februari 2012. Sementara, pekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 8,9 juta orang (7,96%) pada Februari 2011 menjadi 10,3 juta orang (9,19%) pada Februari 2012.

II.          INFLASI
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

1.    Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll. inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
2.    Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi). Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
-          Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
-          Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
-          Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
-          Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

3.    Mengukur inflasi
-          Indeks harga konsumen (IHK)
-          Indeks harga komoditas

III.       REFRENSI
·         http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/Data+Inflasi/